Selama 8 tahun terakhir, Michelle Obama telah membawa sense of fashion ke Gedung Putih. Berbagai rancangan desainer kelas dunia pun telah menjadi koleksinya. Kamu masih ingat nggak, Bela, ketika Michelle menggunakan gaun Atelier Versace dengan nuansa rose gold pada final state dinner. Atau cobalt crepe silk yang elegan karya Christian Siriano yang dipakai ketika Democratic National Convention? Pertanyaannya, pada saat Obama dan keluarga keluar dari Gedung Putih, bagaimana dengan peran industri fashion ketika Melania Trump resmi menjadi First Lady. Melania bisa saja membeli apapun yang dia mau, tapi akankah dia membutuhkan bantuan seorang stylist atau justru meng-hire desainer? Sejak pemilihan berlangsung, banyak desainer yang membuka suaranya tentang akankah mereka mendandani Melania atau tidak.
“Saya diminta untuk mendandaninya, tapi saya tolak.” Jelas Tom pada saat tampil di show The View di channel ABC. “She’s not my image.” tambahnya.
“Sebagai seseorang yang merayakan dan menjunjung tinggi keberagaman, kebebasan individu, dan menghormati segala bentuk gaya hidup, saya tidak ingin berpartisipasi dalam mendandani atau melibatkan diri dalam apapun yang berhubungan dengan Melania.” tulis Sophie dalam surat terbuka lewat Twitter. “Visi dan misi yang disampaikan lewat kampanye Trump tidak sejalan dengan nilai-nilai yang kami anut.” tambah Sophie.
“Ini merupakan salah satu pertanyaan yang sulit untuk dijawab. Saya telah dibombardir ketika menyatakan pendapat saya setelah hasil pemilihan keluar.” jelas Tom ke WWD. “Saya telah diingatkan untuk tidak membuat opini yang bisa menjauhkan klien. Saya rasa mendandani Melani Trump akan menjadi tantangan tersendiri. Saya lebih baik menfokuskan energi saya untuk dunia yang lebih honorable dan respectful. Saya memang tidak mengenal Melania secara personal, tapi saya harap komentar saya ini tidak dinilai terlalu men-judge nilai personalnya, dan saya tidak melihat diri saya dapat terlibat dalam kegiatan kepresidenan Trump.”
“Saya tidak tertarik dalam mendandani Melania Trump. Dan ini bukan karena surat Sophie, karena saya belum melihatnya. Personally, saya lebih baik menyalurkan energi saya untuk membantu mereka yang akan tersakiti oleh Trump dan pendukungnya.”
“Ini merupakan perjalanan yang sangat emosional,” jelas Philip ke WWD. “Hasil dari semua ini hanya memperkuat kepercayaan saya, kalau kita harus berpendirian teguh akan nilai yang kita punya sebagai sebuah brand. Sebagai sebuah global brand, kami selalu mencari nilai-nilai seperti ideologi, keberagaman, keadilan, inovasi, dan lainnya. Melihat hal itu, saya tidak melihat akan adanya kerja sama dengan Trump.”
