Jika sebelumnya kita sudah mengintip persiapan Anandia Putri dengan koleksi modest wear-nya I.K.Y.K untuk Jakarta Fashion Week 2017, sekarang giliran desainer Albert Yanuar yang akan membagi cerita dibalik koleksi dress-dress cantiknya. Berlokasi di studio miliknya di kawasan Kelapa Gading, Albert yang baru bisa ditemui setelah shooting dan meeting yang super padat, masih memiliki antusiasme untuk menunjukkan beberapa skesta dan koleksi yang sangat feminin ini.
Kamu akan terkejut dengan inspirasi motif rumitnya kali ini, dan alasannya menghadirkan dress-dress anggun nan wearable, hingga kejutan apa yang akan dipersiapkan Albert, well... simak interview Popbela dengan Albert Yanuar di bawah ini.
Popbela (PB) : Sepertinya motif dayak tampak begitu focal pada koleksi kali ini. Bisa ceritakan temanya?
Albert Yanuar (AY) : Untuk koleksi Algarry by Albert Yanuar Spring/Summer 2017 ini aku mengambil tema Bornesian. Dari singkatan Borneo dan Indonesia. Dimana unsur-unsur budaya suku Dayak akan mendominasi di koleksi kali ini.
PB : Kalau untuk motif bunga ini menggambarkan apa?
AY : Nah, ini sedikit percampuran budaya oriental. Ada bunga mawar, lotus, peony, yang dkombinasikan secara unik. Sehingga menciptakan gaun-gaun yang delicate yang tetap menarik.
PB : Research apa yang kamu bisa ceritakan dari motif Dayak ini? Apa ada filosofinya?
AY : Motif Dayak yang aku ambil adalah dari suku Dayak Lundayeh yang namanya Arit Linawa. Yang artinya walaupun suku Dayak itu tersebar di berbagai daerah, daratan dan sungai, tapi mereka tetap menjadi satu kesatuan dan hidup rukun. Pesannya, kalau kita sebagai Bangsa Indonesia walau berbeda budaya kita tetap harus bersatu.
PB : Kalau dilihat dari motifnya yang bertumpuk dan sangat detail, apa tantangannya waktu kamu membuat ini?
AY : tantangan dan kesulitannya adalah menyampaikan pesannya itu sendiri. Karena aku mencampurkan motif tribal dengan motif floral yang lembut. In the end, aku harus membuat pakaian yang sesuai dengan target market-ku yang modern.
PB : Berapa lama proses digital print seperti ini?
AY : Kurang lebih sekitar tiga bulan.
PB : Bagaimana palet warna untuk koleksi Spring 2017 ini?
AY : Dasarnya aku memakai warna off-white, navy, ada sentuhan warna peach, merah, fuschia, karena ini related untuk Natal, Tahun Baru, dan Chinese New Year.
PB : Bisa dijelaskan kenapa di koleksi kali ini, kamu menampilkan siluet-siluet yang simple - tanpa ada potongan yang bisa bertransformasi seperti biasanya?
AY : Karena ini ready-to-wear, fokus aku kali ini lebih bermain ke print dan motifnya sendiri sudah terlihat complicated, tanpa harus ditambah ini-itu. Koleksi ini bisa dibilang lebih ke bagaimana aku men-treat customer dengan nuansa yang selalu baru dan berbeda.
PB : Tiga kata untuk koleksi Bornesia?
AY : Delicate, stunning, dan sophisticated.
Mengintip Persiapan I.K.Y.K Menuju Jakarta Fashion Week 2017
