Tiero x Rinaldy Yunardi: Sisi Maskulin Rinaldy yang Spekta

Rinaldy Yunardi (kini menghapus huruf "A" pada namanya untuk kesan internasional - sebelumnya Rinaldy A. Yunardi) adalah desainer aksesori tanah air yang namanya sedang hangat dibicarakan. Sudah cukup kita dibuat bangga dengan berbagai karya aksesorinya yang dikenakan para bintang internasional, dari Katy Perry di video musik Chained To The Rhythm, Nicki Minaj di di video No Frauds, hingga yang terakhir Cassie yang datang ke Met Gala 2017 mengenakan anting-anting karya Rinaldy. Tidak berhenti di situ! Pada 2 Mei 2017, bertempat di Suasana Kuningan Suites - Aston, ia menggelar show aksesori bertajuk Tiero x Rinaldy Yunardi.

Berkolaborasi dengan Taco Group, penyedia produk pelapis interior High Pressure Laminate (HPL), Rinaldy kembali dengan karya-karya head pieces-nya yang tidak biasa. "Terus terang saja, saya menemukan karakter material yang selama ini saya cari. Bahan Tiero yang disodorkan kepada saya membuat saya seperti tidak mau berhenti untuk terus mengembangkannya menjadi karya-karya terbaik saya," jelas Rinaldy Yunardi. "Proses kreatif dari seluruh karya yang ditampilkan dikerjakan dengan tangan, bukan mesin."

Gaya unik dan provokatif khas Rinaldy kali ini tampil penuh seni ketimbang menampilkan set aksesori kepala yang wearable. Dan untuk pertama kalinya, pada koleksi Tiero x Rinaldy Yunardi, ia merasa "ini koleksi yang Rinaldy banget". Well... apalagi ditambah dengan presentasi para model pria dalam balutan busana hitam dari Tri Handoko dan boots bersol tebal dari Rina Thang. Semua menghasilkan koleksi androgini yang sangat urban!

Berbeda dengan biasanya. Dimana Rinaldy biasa bermain dengan kristal dan mutiara, untuk kali ini ia tampil lebih maskulin. Eksplorasi dari aksesori kepala pun tampil beragam. Mulai dari yang terstruktur ala desain interior, kokoh bergaya cityscape (lengkap dengan lampu-lampu yang dapat menyala), hingga parade aksesori kepala bergaya Indian dan Spartan.

Show-nya kali ini kembali menjadi bukti, kalau ditangan Rinaldy, bahan apa pun bisa berubah menjadi karya seni yang memukau. Banjir ajakan untuk berkolaborasi sepertinya akan menjadi agenda selanjutnya bagi desainer yang kerap di sapa Yung Yung ini.

BACA JUGA: Iwan Tirta "Condrosengkolo": Modern dalam Filosofi Jawa Kuno